Interaksi Antara Pasar Saham dan Pasar Forex
Jumat, 24 Januari 2014
Edit
Interaksi Antara Pasar Saham dan Pasar Forex
Trader forex selalu melihat trend dan kondisi ekonomi untuk memprediksi pergerakan harga pasangan mata uang. Banyak diantara mereka yang selalu mengikuti rilis data fundamental semisal suku bunga, GDP dan lain sebagainya namun Anda juga bisa memprediksi pergerakan harga di pasar forex dengan melihat pasar saham. Pasar saham terdiri atas perusahaan-perusahaan besar dari seluruh dunia yang memberikan laporan kondisi perusahaannya dan bisa digunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi trader forex melalui pergerakan harga saham-saham atau indeks harga saham, disamping harga komoditi utama dunia seperti minyak mentah.
Faktor Permintaan dan Penawaran
Pada akhirnya pergerakan pasangan mata uang ditentukan oleh faktor permintaan dan penawaran pasar. Jika permintaan akan suatu mata uang bertambah banyak, maka nilai mata uang tersebut akan cenderung menguat dibandingkan dengan mata uang lainnya. Sebaliknya jika penawaran bertambah, nilai mata uang tersebut akan cenderung melemah. Prinsip dasar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi pergerakan pasangan mata uang setiap harinya. Salah satu faktor adalah pergerakan harga saham.
Melihat pasar secara global
Saat ini pasar forex adalah jenis pasar yang terbesar di dunia, jauh lebih besar dari pasar saham di negara manapun. Jika Anda membicarakan interaksi antara pasar saham dan pasar forex Anda harus melihat kondisi pasar secara global. Perusahaan yang layak digunakan sebagai acuan adalah yang beroperasi secara internasional dan melakukan transaksi dengan berbagai mata uang. Sebagai contoh, perusahaan retailer terbesar dunia Wal-Mart akan lebih sering bertransaksi menggunakan mata uang asing (selain US dollar) dibandingkan perusahaan besar lain yang bukan tergolong multi-nasional. Nama besar lainnya adalah Coca-Cola. Kondisi kedua perusahaan multi-nasional besar tersebut selalu diperhatikan para pelaku pasar forex, terutama harga sahamnya.
Bursa saham sebuah negara besar bisa dipengaruhi oleh pasar forex. Mata uang yang lemah sangat mendukung para eksportir di negara tersebut. Jika mata uang sedang melemah, maka bagi negara partner dagangnya, produk-produk ekspor negara tersebut menjadi semakin murah. Hal ini mendorong meningkatnya volume ekspor yang berarti bertamahnya profit para eksportir dan juga produsen produk-produk domestik. Jika produksi negara tersebut meningkat maka pertumbuhan akan naik dan pasar saham di negara tersebut akan semakin bergairah. Harga-harga saham utama akan meningkat atau indeks harga saham naik. Situasi seperti ini terjadi pada hampir seluruh bursa saham utama dunia yang didukung oleh mata uang utama (US dollar, Yen Jepang, Euro, Pound Sterling dan lainnya)
Meski demikian pasar forex dianggap lagging indikator (indikator yang cenderung lambat) oleh para pelaku industri dalam memprediksi kondisi ekonomi dan mengambil keputusan. Investor menyadari akibat dari fluktuasi nilai mata uang. Sering kali hasil akhir perolehan perusahaannya sangat berbeda dari estimasi atau riset yang dilakukan sebelumnya, hanya karena pergerakan nilai mata uang yang tidak terduga. Oleh karena itu mereka melakukan strategi hedging (lindung nilai) untuk mencegah kerugian akibat fluktuasi nilai mata uang. Dalam hal ini pasar forex jelas bisa mempengaruhi pasar saham.